Manfaat dan Instalasi pengolahan air limbah IPAL atau Wastewater Treatment Plant, WWTP
PT.WILSON LAUTAN KARET BANJARMASIN
Instalasi pengolahan air limbah :
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.
Fungsi-fungsi dari Instalasi pengolahan air limbah / IPAL :
- Pada Pengolahan air limbah bagianpertanian, untuk membuang kotoran hewan, residu pestisida, dan sebagainya dari lingkungan pertanian.
- Pada Pengolahan air limbah daerah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan limbah rumah tangga lainnya.
- Pada Pengolahan air limbah di industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitas manufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitas pertambangan. dll
Definisi atau Pengertian IPAL :
IPAL / Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah suatu perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang
memproses / mengolah cairan sisa proses produksi pabrik, sehingga cairan
tersebut layak dibuang ke lingkungan .
Manfaat Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) :
IPAL itu sangat bermanfaat bagi manusia serta makhluk hidup lainnya, natara
lain:
a. Mengolah Air Limbah domestik atau industri, agar air tersebut dapat di gunakan kembali sesuai kebutuhan masing-masing.
b. Agar air limbah yang akan di alirkan kesungai tidak tercemar.
c. Agar Biota-biota yang ada di sungai tidak mati.
a. Mengolah Air Limbah domestik atau industri, agar air tersebut dapat di gunakan kembali sesuai kebutuhan masing-masing.
b. Agar air limbah yang akan di alirkan kesungai tidak tercemar.
c. Agar Biota-biota yang ada di sungai tidak mati.
Tujuan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) :
Tujuan IPAL yaitu untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar dari
baik domestik maupun bahan kimia industri.
Unit-Unit Pembuatan atau pemanfaatan Instalasi pengolahan air limbah IPAL
1. Pompa Air Baku (Raw water pump)
Pompa air baku yang digunakan jenis setrifugal dengan
kapasitas maksimum yang dibutuhkan untuk unit pengolahan (daya tarik minimal 9
meter dan daya dorong 40 meter). Air baku yang dipompa berasal dari bak akhir
dari proses pengendapan pada hasil buangan limbah industri pelapisan logam.
2. Pompa Dosing (Dosing pump)
Merupakan peralatan untuk mengijeksi bahan kimia
(ferrosulfat dan PAC) dengan pengaturan laju alir dan konsentrasi tertentu
untuk mengatur dosis bahan kimia tersebut. Tujuan dari pemberian bahan kimia
ini adalah sebagai oksidator.
3. Pencampur Statik (Static mixer)
Dalam peralatan ini bahan-bahan kimia dicampur sampai
homogen dengan kecepatan pengadukan tertentu untuk menghindari pecah flok.
4. Bak Koagulasi-Flokulasi
Dalam unit ini terjadi pemisahan padatan tersuspensi
yang terkumpul dalam bentuk-bentuk flok dan mengendap, sedangkan air mengalir
overflow menuju proses berikutnya.
5. Pompa Filter
Pompa yang digunakan mirip dengan pompa air baku.
Pompa ini harus dapat melalui saringan multimedia, saringan karbon aktif, dan
saringan penukar ion.
6. Saringan Multimedia
Air dari bak koagulasi-flokulasi dipompa masuk ke unit
penyaringan multimedia dengan tekanan maksimum sekitar 4 Bar. Unit ini
berfungsi menyaring partikel kasar yang berasal dari air olahan. Unit filter
berbentuk silinder dan terbuat dari bahan fiberglas. Unit ini dilengkapi dengan
keran multi purpose (multiport), sehingga untuk proses pencucian balik
dapat dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan hanya memutar keran
tersebut sesuai dengan petunjuknya. Tinggi filter ini mencapai 120 cm dan
berdiameter 30 cm. Media penyaring yang digunakan berupa pasir silika dan
mangan zeolit. Unit filter ini juga didisain secara khusus, sehingga memudahkan
dalam hal pengoperasiannya dan pemeliharaannya. Dengan menggunakan unit
ini, maka kadar besi dan mangan, serta beberapa logam-logam lain yang masih
terlarut dalam air dapat dikurangi sampai sesuai dengan kandungan yang
diperbolehkan untuk air minum.
7. Saringan Karbon Aktif
Unit ini khusus digunakan untuk penghilang bau, warna,
logam berat dan pengotor-pengotor organik lainnya. Ukuran dan bentuk unit ini
sama dengan unit penyaring lainnya. Media penyaring yang digunakan adalah
karbon aktif granular atau butiran dengan ukuran 1 – 2,5 mm atau resin
sintetis, serta menggunakan juga media pendukung berupa pasir silika pada
bagian dasar.
8. Saringan Penukar Ion
Pada proses pertukaran ion, kalsium dan magnesium
ditukardengan sodium. Pertukaran ini berlangsung dengan cara melewatkan air
sadah ke dalam unggun butiran yang terbuat dari bahan yang mempunyai kemampuan
menukarkan ion. Bahan penukar ion pada awalnya menggunakan bahan yang berasal
dari alam yaitu greensand yang biasa disebut zeolit, Agar lebih efektif Bahan
greensand diproses terlebih dahulu. Disamping itu digunakan zeolit sintetis
yang terbuat dari sulphonated coals dan condentation polymer. Pada saat ini
bahan-bahan tersebut sudah diganti dengan bahan yang lebih efektif yang disebut
resin penukar ion. Resin penukar ion umumnya terbuat dari partikel cross-linked
polystyrene. Apabila resin telah jenuh maka resin tersebut perlu diregenerasi.
Proses regenerasi dilakukan dengan cara melewatkan larutan garam dapur pekat ke
dalam unggun resin yang telah jenuh. Pada proses regenerasi terjadi reaksi
sebaliknya yaitu kalsium dan magnesium dilepaskan dari resin, digantikan dengan
sodium dari larutan garam.
9. Sistem Jaringan Perpipaan
Sistem jaringan perpipaan terdiri dari empat bagian,
yaitu jaringan inlet (air masuk), jaringan outlet (air hasil olahan), jaringan
bahan kimia dari pompa dosing dan jaringan pipa pembuangan air pencucian.
Sistem jaringan ini dilengkapi dengan keran-keran sesuai dengan ukuran
perpipaan. Diameter yang dipakai sebagian besar adalah 1” dan pembuangan dari
bak koagulasi-flokulasi sebesar 2“. Bahan pipa PVC tahan tekan, seperti rucika.
Sedangkan keran (ball valve) yang dipakai adalah keran tahan
karat terbuat dari plastik.
10. Tangki Bahan-Bahan Kimia
Tangki bahan kimia terdiri dari 2 buah tangki
fiberglas dengan volume masing-masing 30 liter. Bahan-bahan kimia adalah
ferrosulfat dan PAC. Bahan kimia berfungsi sebagai oksidator.
Cara Kerja pada Instalasi pengolahan air limbah IPAL
Unit IPAL dirancang sedemikan rupa agar cara operasinya mudah dan biaya operasionalnya murah. Unit ini terdiri dari perangkat utama dan perangkat penunjang. Perangkat utama dalam system pengolahan terdiri dari unit pencampur statis (static mixer), bak antara, bak koagulasi-flokulasi, saringan multimedia/ kerikil, pasir, karbon, mangan zeolit (multimedia filter), saringan karbon aktif (activated carbon filter), dan saringan penukar ion (ion exchange filter). Perangkat penunjang dalam sistem pengolahan ini dipasang untuk mendukung operasi treatment yang terdiri dari pompa air baku untuk intake (raw water pump), pompa dosing (dosing pump), tangki bahan kimia (chemical tank), pompa filter untuk mempompa air dari bak koagulasi-flokulasi ke saringan/filter, dan perpipaan serta kelengkapan lainnya.
Proses
pengolahan diawali dengan memompa air baku dari bak penampungan kemudian
diinjeksi dengan bahan kimia ferrosulfat dan PAC (Poly Allumunium Chloride),
kemudian dicampur melaluistatic mixer supaya bercampur dengan baik.
Kemudian air baku yang teroksidasi dialirkan ke bak koagulasiflokulasi dengan
waktu tinggal sekitar 2 jam. Setelah itu air dari bak dipompa ke saringan
multimedia, saringan karbon aktif dan saringan penukar ion. Hasil air olahan di
masukkan ke bak penampungan untuk digunakan kembali sebagai air pencucian.